LinkedIn memang didesain khusus untuk para pebisnis. Dan, pihak LinkedIn sendiri berharap bahwa jejaring sosialnya tersebut bisa dijadikan salah satu sarana bagi perusahaan atau perorangan untuk mencari tenaga kerja atau mencari pekerjaan.
Namun dalam kenyataannya, perwujudan fungsi dari LinkedIn tersebut masih kalah dengan Facebook. Dalam sebuah survei terbaru yang dilakukan oleh Jobvite terhadap masyarakat Amerika Serikat, para pencari kerja lebih memilih menggunakan Facebook dibandingkan LinkedIn ataupun Twitter.
Dalam survei tersebut, Jobvite melibatkan total 2108 orang dan 1266 di antaranya adalah tenaga kerja, baik yang sudah bekerja, pengangguran ataupun tengah mencari pekerjaan. Di antara para tenaga kerja tersebut, 69 persen di antaranya adalah job seeker dan 9 persen adalah orang yang ingin mencari pekerjaan baru.
Dan hasilnya, 52 persen para pencari kerja lebih memilih Facebook sebagai sarana mencari pekerjaan. Jumlah ini jauh lebih besar dibandingkan LinkedIn yang haya 38 persen. Sementara itu terdapat 34 persen responden yang menggunakan Twitter. Jumlah tersebut masing-masing mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2011.
CEO Jobvite, Dan Finnigan mengatakan bahwa sosial media saat ini memang menjadi tool yang sangat penting dalam mencari pekerjaan ataupun perkembangan karir. Namun hal ini juga merupakan hal yang positif bagi perusahaan penyedia penyedia lowongan pekerjaan seperti Jobvite.
(Via The Next Web)